Rule 10 - Jangan Hire Second Best, Kalau Bisa
Startup DNA itu terbentuk di awal-awal, kamu boleh hire yang bagus tapi perhatikan juga faktor yang lain seperti karakter dan value mereka karena setiap employee baru itu akan affect your culture.
Karyawan kamu seiringnya waktu akan hire employee baru dan bias mereka akan berlipat ganda di organisasi kamu.
It is said, A players confident untuk hire A players tapi B players hire C players. Hati2 ketika rekruit tim kamu pas masi early stage, salah hiring ketika awal itu biayanya mahal di depan.
Yes, startup kamu perlu hire the best product manager atau engineer jenius tapi jangan lupa environment di startup itu sangat dinamis.
Employee dari corporate world belum tentu cocok untuk di startup walaupun resumenya very impressive.
Apalagi di startup (kepemimpinan, manajemen, dewan, tim) bisa berubah regularly pada berbagai tahap siklus hidup startup kamu.
Objektifnya adalah menemukan orang-orang dengan ambisi tinggi, cerdas, grit, nyaman dengan ketidakpastian, etos kerja yang kuat dan ego yang rendah. Orang yang bisa get the job done dan take more responsibilities along the road.
And remember, the least expensive top performing recruit usually are the ones you already have